THE HARVEST OF THE SEASON
Judul ini masih melanjutkan tulisan saya kemaren dari buku Ascent Of Man-Lower yang bersub-judul The Haverst Of Season. pada judul ini mengisahkan tentang awal migrasi manusia, pertanian,permukiman pertama, dan perang.
Migrasi pada zaman dahulu dilakukan manusia karena manusia dulu belum mengenal namanya bercocok tanam dan masih mencari makan dengan berburu. Makanya manusia zaman dahulu berpindah-pindah untuk mencari tempat yang berpotensi banyak buruan untuk kebutuhan sehari-harinya. Saat mereka telah berkembang atau mulai dapat bercocok tanam. Mereka mulai bertempat tinggal tetap atau tidak berpindah-pindah lagi. Awal mereka bermukim adalah pada masa Prasejarah mereka sudah mulai menetap disuatu tempat, meramu dan menggunakan alat-alat pertanian ataupun rumah tangga yang sudah agak modern. Cara berkomunasi mereka sudah agak modern dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka membuat pemukiman yang terdiri dari beberapa kelompok kepala keluarga.
Perang pada saat Prasejarah diakibatkan karena ingin menguasai daerah tertentu. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya.
Langkah terbesar dalam pendakian manusia adalah perubahan dari cara hidup nomaden ke desa pertanian, yang dimungkinkan oleh serangkaian peristiwa alam dan manusia. “Settled agriculture creates a technology from which all sciences take off”. Yaitu, pertanian menetap menciptakan teknologi dari mana semua ilmu lepas landas.
Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah
istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Perang pada saat zaman Prasejarah diakibatkan karena manusia ingin menguasai daerah tertentu, dan juga ingin memperluas daerah ataupun kekuasaan yang telah mereka tempati. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya, yang mana akan selalu tertanam di dalam sifat manusia pada zaman yang akan datang. Manusia sesungguhnya terpaku pada alam,sebab manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari alam dan selalu berhubungan dengan alam,baik berkaitan dengan pekerjaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Walaupun pada dasarnya manusia tidak terlepas dari teknologi samahalnya dengan robot yang menggunakan mesin dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam film wall-e yang membicarakan tentang robot pembersih sampah, hal ini membuktikan bahwa manusia yang memiliki kemampuan berfikir yang sangat tinggi kini justru terpaku pada mesin dan ha-hal yang berkaitan dengan teknologi akibatnya timbul sifat malas dalam benak setiap manusia.
Pada dasarnya manusia yang hidup dua juta tahun di muka bumi ini hanya bisa menghasilkan sampah dan tidak pernah bisa menghargai alam yang telah diberikan oleh yang maha kuasa sebagai tempat dalam menjalakan kehidupannya sebagai manusia. Seharusnya manusia itu harus bisa mempertahan alam yang telah diberikan dengan baik bukan dengan merusaknya akibat adalah kerugiaan bagi diri manusia itu sendiri seperti bencana alam yang terjadi semua itu berdampak pada kehidupan manusia dalam beraktifitas seperti bekerja,sekolah maupun dalam menjalankan sistem pemerintahan yang secara umum dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Manusia terkadang selalu terkait dengan hal pangan yaitu berkaitan dengan asupan gizi, seperti dalam film Harvest of seasons (bagian dua dari “Yakub Bronowski The Ascent of Man”(1973) yaitu membicarakan tentang kebangkitan peradaban dalam dunia sekitar ribuan tahun lamanya yang selalu menopang hidupnya dengan pertanian.Dengan revolusi pertanian Yakub Bronowski belajar untuk mengontrol dunia biologi dengan cara menanam biji-bijian antara lain gandum dan jagung. Seorang Bronowski yang dapat mengontrol dunia biologi ,membuktikan bahwa manusia memiliki kemampuan dalam membangun suatu dunia. Sebab manusia dapat hidup karena manusia setiap harinya membutuhkan asupan makanan dan karena makanan itu manusia menjadi lebih baik dalam berfikir dan bertindak demi kemajuan suatu Negara
Keyakinan Wall-e terhadap kehidupan dibumi , terbukti karena penemuan sebuah tanaman kecil yang dalam hal ini menyakinkan Eve bahwa masih terdapat kehidupan di bumi. Dengan adanya hal ini berarti manusia itu dapat berusaha dan yakin pada dirinya bahwa sekecil apapun yang di perbuat untuk bumi ini pasti akan berdampak besar untuk kemajuan suatu Negara dan demi kelangsungan hidupnya di muka bumi. Manusia dalam hidupnya tidak lepas dunia teknologi dan informasi mengapa saya berkata seperti itu sebab pada dasarnya manusia itu ingin suatu pekerjaannya itu dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik.
Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Hubungan dengan film wall-e pun dapat kita lihat., bahwa memang bumi hancur pun karena sikap dari manusia itu sendiri. Pencemaran yang menyebabkan timbulnya limbah maupun sampah yang ada. Semakin hari sampah itupun semakin menumpuk sehingga timbulah masalah dari sampah tersebut yang menyebabkan bumi tak layak huni bagi manusia. Kota-kota dari kekuasaan tadi menimbulkan sampah yang tidak bisa lagi ditanggulangi jika begitu menumpuk.. akibatnya sampah-sampah tadi tidak ada yang mengurusinya karena adanya sikap tak mau peduli dari diri manusia itu sendiri kepada bumi. Ditambah lagi oleh sikap manusia yang tak mau mengalah untuk mengurusi sampah-sampah itu sendiri. Karena merasa bukan sampah diwilayahnya jadi para manusia itu malah tak acuh oleh keadaan samapah yang begitu menumpuk. Padahal jika mereka memikirkan bahwa kebersihan dan keindahan keseimbangan alam itu untuk diri mereka sendiri dan generasi seterusnya yang akan menjadi penerus mereka membuat peradaban baru yang akan meniru contoh peradaban sebelumnya.
Oleh karena itu kita sebagai manusia harus menyadari arti dari kehidupan alam itu sendiri. Selamatkan bumi kita, selamatkan nyawa kita, selamatkan generasi penerus kita. amin
0 komentar:
Posting Komentar