Sabtu, April 16, 2011

Kebudayaan Kereta api


Kebudayaan Kereta api

Pada kali ini saya akan coba bercerita tentang kebudayaan kereta api, tetapi tidak terlalu banyak saya akan membahasnya, karena saya pun belum begitu paham tentang kebudayaan kereta api. Mula-mula saya ingin bercerita kebudayaan kereta api.

Saya kuliah di Universitas Gunadarma dan rumah saya lumyan jauh untuk sampai ke kampus karena rumah saya berada di bogor sedang kan UG ada di depok, maka dari itu saya mencoba naik kereta api, disitu lah saya melihat banyak orang-orang yang aneh.

Setelah sekian lama saya berlanggan menggunakan kereta api dari bogor-depok dan pulang lagi ke depok-bogor, saya melihat hal-hal yang menarik dan hal-hal yang aneh pula disitu juga saya melihat ada kebuadayaan nya juga seperti :

Pada waktu itu itu saya naek Ac Economi, tapi masih banyak saja orang-orang yang tidak membeli tiket, apakah itu yang di namakan kebudayaan kereta api? Saya pun sedikit heran dengan semua itu. Apa lagi kereta Economi rata orang-orang nya tidak membeli tiket lebih parah dari Ac economi.

Di economi banyak sekali tukang jualan,pengemis,pengamen,orang buta, dll. Saya di situ melihat apakah pengemis ini benar-benar pengemis? Dari omongan nya saja di seperti berbohong, masih mending pengamen yang menggunakan gitar nya dan alat-alat lainnya karena lumayan sedikit menghibur saat di dalam kereta tapi itu pun kalau kereta apinya di ramai, kalau ramai sedikit menggangu karena lapak untuk berdiri sangat susah dan berdesak-desakan.

Ada juga di economi orang-orang yang suka naek di atas kereta api, memang di dalam gerbong itu sangat padat sekali tapi kenapa orang-orang memaksakan diri naek di atas, itu bisa membahayakan diri sendiri dan resiko nya pun nyawa.

Pada saat itu banyak kejadian di kereta api, misalnya pada aktu itu di UI ada orang tersengat listrik pada saat dia naek di atas kereta ada juga yang tertabrak, kalau yg tertabrak kerata api banyak sekali lah dan juga banyak kejadiaan seperti copet dan jabret.

Ada juga Tips naek kereta api :

NAIK kereta api Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi) laksana masuk hutan belantara, apalagi jika Anda orang baru. Petunjuk serba tidak jelas mulai dari gerbang stasiun, peron, hingga di dalam kereta api. Bagaimana caranya agar Anda tidak bingung atau malah tersesat karena naik kereta yang salah atau turun di stasiun yang salah? Simak tips berikut.

1. Stasiun umumnya minim petunjuk arah. Jika Anda merasa kehilangan orientasi karena Anda orang baru, pastikan dulu orintasi Anda. Sekarang ini di setiap stasiun banyak petugas. Tanyakan pada mereka, misalnya, di mana letak loket untuk membeli tiket, toilet, atau posisi peron menuju ke stasiun tujuan Anda.

2. Jika Anda berencana jadi pengguna tetap jasa kereta api, di stasiun biasanya ada jadwal. Catatlah jadwal itu. Namun pastikan bahwa itu merupakan jadwal terbaru yang berlaku. Sebab seringkali jadwal yang tertera di kaca atau papan pengumuman stasiun berbeda dengan praktek yang sedang berjalan.

3. Kereta sering tidak tepat waktu tetapi tidak pernah mendahului jadwal. Jika Anda tahu jadwal keberangkatan, datanglah beberapa menit sebelum jadwal keberangkatan. Kalau kereta terlambat, itu sudah menjadi nasib Anda.

4. Belilah tiket. Di dalam kereta, terutama kereta ekspres dan ekonomi AC, selalu ada pemeriksaan tiket. Jika tidak punya tiket Anda diharuskan bayar denda yang nilainya berlipat dan Anda akan dipeloti orang satu gerbong.

5. Ada tiga jenis kereta rel listrik (KRL) yang beroperasi di Jabotabek yaitu kereta ekspres, ekonomi AC, dan ekonomi non-AC. Pastikan jenis kereta yang Anda dipilih sesuai dengan yang tertera di tiket dan jangan salah naik kereta. Salah naik kereta Anda akan tetap didenda, kecuali jika Anda beli tiket kereta ekspres lalu Anda naik kereta ekonomi.

6. Jika lupa beli tiket atau terpaksa tidak beli karena Anda tidak sempat, saat membayar denda atau tiket suplisi mintalah bukti pembayaran.

7. Tiket jangan dibuang ketika masih di atas kereta karena saat keluar dari stasiun tiket akan diperiksa petugas.

8. Di dalam kereta tidak ada pentujuk tentang stasiun-stasiun yang akan dilewati. Jika Anda belum mengenal stasiun tujuan, bertanyalah kepada orang di kiri-kanan Anda.

9. Kereta, terutama kereta ekonomi non-AC, rawan copet. Jika membawa tas atau barang berharga, pastikan itu selalu dalam pengawasan.

10. Di sejumlah stasiun yang padat penumpang seperti di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, dan Kota, calon penumpang biasanya berebut masuk, apalagi kalau tampak banyak kursi kosong. Aksi berebut sering makan korban. Calon penumpang jatuh atau terjungkal bahkan sampai ada yang patah kaki dan tangan. Pastikan Anda tidak berada dipusaran orang-orang yang berebut. Berdirilah agak menjauh dari pintu kereta ketika melihat gelagat orang akan berebut masuk.

11. Pada
jam-jam padat penumpang, agar mendapat tempat duduk, sejumlah orang naik kereta yang berlawan dengan arah tujuan. Misalnya, penumpang kereta api tujuan Bogor di Stasiun Sudirman akan naik kereta itu di Sudirman saat kereta masih menuju ke Tanah Abang.

Naik kereta api tut-tut-tut siapa apa hendak turut

Kebandung-surabaya bolehlah naik dengan percumah

Lagu tentang kereta api yang usia nya sudah puluhan tahun sampai kini masih sering dinyayikan anak-anak maupun orang dewasa yang sudah menjadi orang tua. Artinya apa? Lagu ataupun alat transportasi masih memiliki daya tarik yang dapat membangkitkan nostalgia.

Tersisih oleh Travel

Sejenak marilah kita retrospeksi ke belakang. Mengapa transportasi kereta api terheti dan cenderung kurang diminati. Bahkan, kereta api parahyangan jurusan bandung-jakarta harus berhenti beroperasi lanataran sepinya penumpang. Sebab-sebab turunya minat penumpang berangkali karena beberapa hal, seperti menjamunya agen-agen biro perjalanan jarak pendek jakarta-bandung.

Kebanyakan orang lebih menyenangi naik travel lantaran cepat. Jarak bandung-jakarta yang bisa di tempuh dengan kereta api kurang lebih 4 jam, hanya di tempuh dalam tempo 2jam dengan travel. Seperti ingin “membabat” habis lahan kereta api, biro travel menambah armada dan membuka jalur-jalur baru. Bahkan sampai ke wilayah JABODETABEKJUR (jakarta-bogor-depok-tangerang-bekasi-cianjur).

Luar dalam kereta api

Mungkin masih teringan oleh kita yang dahulu pernah naik kereta api Bandung- jakarta atau jurusan lain. Meskipun kita membeli tiket eksekutif, sesungguhnya kita masih satu lokomitif dengan orang yang membeli tiket bisnis, hanya terpisah gerbong. Keculi, kereta bisinis yang memamng ada kerenya sendiri.

Orang yang naik kereta api pasti tahu bawah di dalam gerbong nyaris tidak tersedia pendingan udara dan tempat duduk yang layak serta penerangan listrik yang buruk. Penumpang dan pedangang bersileweran. Jendela kaca banyak yang pecah di karenakan di lempar batu oleh anak-anak yang iseng.

Kadang kira bertanya bagaimana cara PT KA selaku pelaksana utama bidang transportasi kereta api indonesia. Kenapa kereta api belum juga menunjukan perbaikan di tambah kagi tingginya angka kecelakaan tabrakan kereta api dengan kereta api.

http://www.anneahira.com/kereta-api-indonesia.htm

maaf saya kehabisa bahan cerita, jadi saya sedikit mencari di google, ini menceritakan tentang Budaya Anggota TNI Naik Kereta Api

2009-budaya-tni2009-budaya-tniTanggal 23 Januari 2009, DAOP 3 Cirebon melaksanakan PS Stasioner di sta. Cirebonprujakan dan sta. Cirebon. Di sta. Cirebonprujakan dilakukan pemeriksaan untuk KA Matarmaja, KA Brantas, KA Tegal Arum, KA Kertajaya dan KA Tawangjaya sedangkan di sta. Cirebon dilakukan pemeriksaan KA-KA kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi lainnya.

Kembali yang menjadi masalah adalah penumpang “oknum” anggota TNI yang berjumlah lebih dari 60 orang. Mereka tetap tidak mau membayar harga sesuai tarif resmi yaitu tarif anak namun mereka juga “ngotot” tidak mau diturunkan. Akhirnya adu argumentasi dengan “cekcok mulut” pun terjadi yang sempat menjadi tontonan beberapa penumpang sipil.

Seperti biasa terjadi karena merasa kalah “jumlah”, kalah “otot” dan kalah “mental” akhirnya petugas PS memberi kelonggaran agar membayar sebatas kemampuan anggota TNI dimaksud yang dikolektifkan kepada seorang “kordinator”. Total uang terkumpul kemudian dibuatkan beberapa karcis suplisi. Dari pengamatan selama mereka mengumpulkan uang didapat kesimpulan kemampuan membayar karcis kereta api berkisar antara 3.000 – 5.000 rupiah. Selesai, kasus ditutup.

Kebiasaan yang sudah membudaya di kalangan anggota TNI ketika naik kereta api seperti ini sudah terjadi sejak jaman “Orde Baru” berkuasa. Saat ini walaupun jaman sudah berubah ke “Orde Reformasi” masih tetap budaya tersebut tidak berubah. Alasan yang muncul dalam argumentasi juga sama yaitu “gaji anggota TNI kecil dan tidak cukup untuk pulang pergi seminggu sekali mengunjungi keluarga di kampung”.

Bagi petugas PS hal ini menjadi suatu hal yang dilematis yaitu mereka harus menegakkan peraturan tetapi disisi lain merekapun tidak mau “konyol” karena dikeroyok oknum anggota TNI. Pengalaman telah membuktikan kasus petugas PS yang babak belur dipukuli oknum anggota TNI tanpa ada proses hukum lanjutan apalagi santunan dari perusahaan. Pengalaman-pengalaman ini membuat cara penanganan oknum anggota TNI yang bermasalah ketika naik kereta api “dipaksa” menjadi lebih “bijaksana”.

Yang lebih membuat dongkol dan sakit hati sebenarnya adalah sikap mereka yang seakan-akan “menggampangkan” dan “meremehkan” peraturan naik kereta api. Jika naik kereta api mereka cukup membayar 3.000 – 5.000 rupiah tetapi mereka mampu membeli “minuman kalengan” yang harganya lebih dari 5.000 rupiah sambil berbicara dengan HP yang sangat bagus dan tentu saja harganya mahal.

Permasalahan ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan pegawai kereta api dan sudah merasa bosan tiap kali harus menghadapi kasus yang sama. Di pihak TNI sendiri belum ada tindakan konkret untuk mendisiplinkan anggotanya agar membeli karcis jika naik kereta api sedangkan di pihak PT KA sendiri belum pernah menindak petugas kondektur yang mau menerima uang sekedarnya dari oknum anggota TNI bahkan dianggap suatu penghasilan tambahan.

Jalan keluar yang saat ini dilakukan adalah bekerja sama dengan pihak POMAD, POMAL atau POMAU untuk menindak oknum anggota TNI yang nakal tersebut tetapi tidak mencapai hasil yang memuaskan atau tidak merubah pola perilaku oknum anggota TNI maupun petugas PT KA. Setiap kasus diselesaikan dengan jalan “damai” atau “bijaksana” walaupun kebijaksanaan tersebut jelas melanggar peraturan yang berlaku.

Jika kalangan elit PT KA dan TNI mau menyediakan waktu untuk membicarakan permasalahan ini secara tuntas dengan memandang dari berbagai sudut kepentingan masing-masing pihak dan mengambil sisi positif dari permasalahan ini maka ada beberapa alternatif jalan keluar yang cukup baik, antara lain :

  • Menerapkan tarif yang lebih murah kepada anggota TNI misalnya 50% dari tarif umum (semua kelas) tanpa tempat duduk (karcis berdiri) dengan tempat pembelian karcis di kesatuan masing-masing. Sebagai insentif maka 5% – 10% dari hasil penjualan karcis khusus TNI tersebut diberikan kepada pihak TNI untuk biaya operasional melakukan pemeriksaan serentak di atas kereta api oleh petugas khusus TNI (POMAD, POMAL, POMAU) pada hari-hari tertentu terhadap petugas TNI yang melanggar disiplin kesatuan atau melanggar ketentuan naik kereta api. Setiap anggota TNI yang memiliki karcis khusus tersebut harus berpakaian seragam dalam kereta api dan menunjukkan kartu anggota TNI jika diminta oleh kondektur.
  • Menyediakan loket khusus anggota TNI di tiap stasiun besar yang dilayani oleh anggota TNI yang ditunjuk (jika perlu dari pihak POMAD, POMAL, POMAU) yang menjual karcis dengan tarif khusus di atas. Keuntungannya adalah jika sewaktu-waktu PT KA membutuhkan tenaga bantuan POMAD, POMAL atau POMAU untuk menindak oknum anggota TNI yang melanggar peraturan maka tenaga telah tersedia di tiap stasiun.

Dengan cara tersebut di atas kemungkinan besar oknum anggota TNI yang selama ini membayar sekedarnya di atas kereta api kepada kondektur akan memilih membeli karcis di loket khusus daripada harus dikejar-kejar dan dikenakan sanksi oleh POMAD, POMAL atau POMAU. Pemberian insentif 5% – 10% kepada pihak TNI tidak akan merugikan pihak PT KA mengingat bahwa selama ini banyak kebocoran akibat ulah oknum anggota TNI dan kondektur bahkan jika tertangkap oleh petugas PS sekalipun biasanya hanya dikenakan tarif 33% (biasanya 1 karcis berlaku untuk 3 orang anggota TNI).

Jika ada peraturan semacam itu maka tidak akan terjadi lagi “kordinator-kordinator” yang mengumpulkan uang dari oknum anggota TNI untuk dibagi-bagikan kepada petugas kondektur atau awak kereta api lainnya. Penanganan oknum semacam itu pun menjadi semakin mudah tanpa harus dengan “sengaja” melanggar peraturan untuk “mencari aman” atau “gimana enaknya”.

Melanggar peraturan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah tetap disebut “pelanggaran”. Jika “pelanggaran” ini kemudian menjadi suatu “kebiasaan” dan berkembang menjadi “budaya” (saat ini sudah menjadi budaya) maka hanya satu jalan keluar untuk menghilangkan “budaya” tersebut yaitu “melegalkan” budaya tersebut agar tidak disebut “pelanggaran” lagi.

Untuk “melegalkan budaya pelanggaran” agar tercipta situasi dan kondisi saling menguntungkan pihak-pihak yang selama ini dirugikan harus dilakukan musyawarah pihak-pihak terkait tersebut.

Ada juga tanggepan dari seseorang tentang kebudayaan anggota TNI naik kereta api.

Dari PROGO :

Ya begitu kalo sisa 2 orde baru masih melekat mentang2 aparat apa mereka ngak mereka tuh mikir gaji, seragam, senjata semua dari uang rakyat.
Seperti kejadian di stasiun surabaya kalo ngak salah udah nagk beli karcir menganiaya kondekture ee langsung oknum aparat tersebut di keroyok massa yang jengkel lihat ulah iknum aparat.

http://argojati.wordpress.com/2009/01/30/budaya-anggota-tni-naik-kereta-api/

Sekian dlu cerita dari saya Terima kasih banyak ^_^

Kamis, April 07, 2011

Keterkaitan Ascent Of Man-Lower Than The Angel Dengan Film Wall-E


Keterkaitan Ascent Of Man-Lower Than The Angel Dengan Film Wall-E

Dalam film Lower Than The Angels yang membicarakan tentang manusia yang tebih rendah dari malaikat ,Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya,sebab pada hakikatnya manusia itu tercipta seperti sebuah binatang layaknya seekor kera.Manusia memiliki imajinasi dan membanyangkan masa depan dan menciptakan mulai dari menggunakan alat yang sederhana seperti Penggunaan Daun jerami untuk Atap rumah , Batu sebagai penghasil Api dan masih banyak lagi. Hingga pada Manusia yang cenderung memanfaatkan teknologi daripada menggunakan alat-alat yang sederhana . karena mereka selalu berfikir zaman era globalisasi ini apabila tidak menggunakan teknologi maka kita akan mencapai kemajuan dan kemerdekaan dengan cepat.

Dan ini merupakan suatu bukti bahwa manusia itu dahulu sangat rajin dalam membangun suatu dunia tanpa terpaku pada penggunaan teknologi dan Robot sebagai alat batu dalam kelangsungan hidupnya.Itu tercipta kareana manusia yang pada dasarnya mempunyai imajinasi yang tidak memunginkan menerimanya akan tetapi cenderung untuk mengubahnya, hal ini merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia sebab apabila manusia sering menggunakan teknologi yang ada malah timbul sifat malas dan berakibat pada baik dan buruknya kehidupan suatu manusia itu sendiri.

Dalam kehidupan saat ini banyak cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam membuat hidupnya menjadi lebih baik. Seperti misalnya dalam Film Lowers Than The Angels disini manusia cenderung menfaatkan kekayaan alam yang ada untuk menembus kekurangan fisik yang dimiliki contoh Pemanfaatan Kulit Beruang untuk dibuat Jaket sebagai pelindung bagi tubuh, ini membuktikan perubahan fisik itu tumbuh didorong oleh perubahan otak dalam berfikir.

Dan sesungguhnya manusia itu dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, tetapi seiring kemajuan teknologi manusia cenderung lebih mengandalkan suatu fasilitas yang yang sebenarnya manusia itu sendiri bisa melakukannya,karena apa manusia itu derajatnya lebih tinggi dari makhluk tuhan yang lain misalnya hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dan Hewan saja dalam mempertahankan hidupnya masih memerlukan bantuan manusia,itu sebabnya kenapa manusia itu selalu mengangkap dirinya itu tidak bisa padahal kan dalam diri manusia itu sendiri tercipta suatu imajinasi.Tapi kenapa sekarang manusia lebih mengharapkan hal-hal yang sesungguhnya ga mungkin terjadi, misalnya saja ketika manusia itu ingin menjadi kaya ,yg ia perbuat apa mengandalkan Dukun atau melakukan korupsi yang sesungguhnya hal itu tidak diijinkan oleh yang maha kuasa.Kalo manusia itu bisa mngeluarkan imajinasi yang ada dalam dirinya pasti hidup seorang manusia itu akan lebih bermakna baik bagi dirinya dan orang disekitarnya

Dalam perbincangan kali ini,kita akan membahas sebuah Artikel. Artikrl ini di kutip daripenulis Jacob Brownowski dalam bukunya yang berjudul Ascent of Man menjelaskan bahwamanusia lebih rendah dari malaikat yang tertera pada bab 1. Apa yang membedakanmanusia dari primata lain, atau bahkan hewan lainnya? Jacob Bronowski, seorangmatematikawan terlatih dalam fisika, meneliti sejarah ilmiah dan intelektual manusia dalambukunya The Ascent of Man. Meskipun buku ini didasarkan pada serial televisi ditayangkandi BBC pada 1970-an, jauh dari ketinggalan jaman. Lebih dari 30 tahun setelah pertama kaliditerbitkan; The Ascent of Man masih memanggil kembali kebanggaan di masa lalu kita danmenanamkan harapan untuk masa depan kita bagi para pembacanya. Meliputi cakupan luasdunia dari fajar manusia (dimana manusia baru terbantuk) sampai zaman modern,Bronowski meneliti bagaimana manusia telah menjadi pembentuk dari sekelilingnyabukannya dibentuk oleh itu. Setiap spesies lainnya telah diadaptasi agar sesuai denganlading ekologis tertentu, mereka telah berevolusi untuk lingkungan tertentu. Manusia,meskipun relatif lemah atribut fisik telah mampu membentuk dunia dengan unik inilahkeajaiban yang telah diberikan kepada manusia. Bronowski percaya bahwa itu tidak begitubanyak evolusi biologis, tetapi evolusi budaya yang telah menciptakan manusia apa yanghari ini.Bukunya yang berjudul Ascent of Man, Jacob Brownowski disini menjelaskan tentangmanusia,manusia menurutnya lebih rendah dari malaikat yang tertera pada bab 1. Dari babpertama ini menjelaskan tentang evolusi manusia pada tahun 400.000 SM. Dari setiapspesies telah diadaptasi agar sesuai ke ceruk ekologis tertentu, mereka telah berevolusi

untuk lingkungan tertentu. ”Man, despite his comparatively weak physical attributes hasbeen able to shape the world with his unique set of gifts”. Artinya adalah Manusia,

meskipun relatif lemah atribut fisik telah mampu membentuk dunia dengan hadiah unik.

”The most marked effect of this was to foster group action and communication”. Artinya

adalah efek yang paling ditandai ini adalah untuk mendorong tindakan kelompok dankomunikasi.

”The next single largest step in the ascent of man was the change from

a nomadic way of life

to village agriculture, made possible by a set of natural and human events”.

Pada zaman era tersebut proto kera disini sudah mulai berkomunikasi dengan bahasamereka. Disaat mereka masih menetap di sebuah tempat,mereka belum memulai untukberpindah tempat. Karena alat yang digunakan mereka dengan menggunakan tanganmereka sendiri, karena mereka belum mengenal alat-alat yang lebih modern,pada zaman itualat-alat yang mereka gunakan masih sangat amat sederhana, dan setelah itu beberapalama dan melalui proses yang panjang, akhirnya mereka menemukan sebuah alat yaitu yangterbuat dari batu, latar belakang mereka dapat menemukan alat tersebut adalah bahwamereka berfikir bagaimana cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan sesuatu.

THE HARVEST OF THE SEASON DAN WALL E

Judul ini masih melanjutkan tulisan saya kemaren dari buku Ascent Of Man-Lower yang bersub-judul The Haverst Of Season. pada judul ini mengisahkan tentang awal migrasi manusia, pertanian,permukiman pertama, dan perang.
Migrasi pada zaman dahulu dilakukan manusia karena manusia dulu belum mengenal namanya bercocok tanam dan masih mencari makan dengan berburu. Makanya manusia zaman dahulu berpindah-pindah untuk mencari tempat yang berpotensi banyak buruan untuk kebutuhan sehari-harinya. Saat mereka telah berkembang atau mulai dapat bercocok tanam. Mereka mulai bertempat tinggal tetap atau tidak berpindah-pindah lagi. Awal mereka bermukim adalah pada masa Prasejarah mereka sudah mulai menetap disuatu tempat, meramu dan menggunakan alat-alat pertanian ataupun rumah tangga yang sudah agak modern. Cara berkomunasi mereka sudah agak modern dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka membuat pemukiman yang terdiri dari beberapa kelompok kepala keluarga.
Perang pada saat Prasejarah diakibatkan karena ingin menguasai daerah tertentu. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya.
Langkah terbesar dalam pendakian manusia adalah perubahan dari cara hidup nomaden ke desa pertanian, yang dimungkinkan oleh serangkaian peristiwa alam dan manusia. “Settled agriculture creates a technology from which all sciences take off”. Yaitu, pertanian menetap menciptakan teknologi dari mana semua ilmu lepas landas.
Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah
istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Perang pada saat zaman Prasejarah diakibatkan karena manusia ingin menguasai daerah tertentu, dan juga ingin memperluas daerah ataupun kekuasaan yang telah mereka tempati. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya, yang mana akan selalu tertanam di dalam sifat manusia pada zaman yang akan datang. Manusia sesungguhnya terpaku pada alam,sebab manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari alam dan selalu berhubungan dengan alam,baik berkaitan dengan pekerjaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Walaupun pada dasarnya manusia tidak terlepas dari teknologi samahalnya dengan robot yang menggunakan mesin dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam film wall-e yang membicarakan tentang robot pembersih sampah, hal ini membuktikan bahwa manusia yang memiliki kemampuan berfikir yang sangat tinggi kini justru terpaku pada mesin dan ha-hal yang berkaitan dengan teknologi akibatnya timbul sifat malas dalam benak setiap manusia.

Pada dasarnya manusia yang hidup dua juta tahun di muka bumi ini hanya bisa menghasilkan sampah dan tidak pernah bisa menghargai alam yang telah diberikan oleh yang maha kuasa sebagai tempat dalam menjalakan kehidupannya sebagai manusia. Seharusnya manusia itu harus bisa mempertahan alam yang telah diberikan dengan baik bukan dengan merusaknya akibat adalah kerugiaan bagi diri manusia itu sendiri seperti bencana alam yang terjadi semua itu berdampak pada kehidupan manusia dalam beraktifitas seperti bekerja,sekolah maupun dalam menjalankan sistem pemerintahan yang secara umum dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Manusia terkadang selalu terkait dengan hal pangan yaitu berkaitan dengan asupan gizi, seperti dalam film Harvest of seasons (bagian dua dari “Yakub Bronowski The Ascent of Man”(1973) yaitu membicarakan tentang kebangkitan peradaban dalam dunia sekitar ribuan tahun lamanya yang selalu menopang hidupnya dengan pertanian.Dengan revolusi pertanian Yakub Bronowski belajar untuk mengontrol dunia biologi dengan cara menanam biji-bijian antara lain gandum dan jagung. Seorang Bronowski yang dapat mengontrol dunia biologi ,membuktikan bahwa manusia memiliki kemampuan dalam membangun suatu dunia. Sebab manusia dapat hidup karena manusia setiap harinya membutuhkan asupan makanan dan karena makanan itu manusia menjadi lebih baik dalam berfikir dan bertindak demi kemajuan suatu Negara

Keyakinan Wall-e terhadap kehidupan dibumi , terbukti karena penemuan sebuah tanaman kecil yang dalam hal ini menyakinkan Eve bahwa masih terdapat kehidupan di bumi. Dengan adanya hal ini berarti manusia itu dapat berusaha dan yakin pada dirinya bahwa sekecil apapun yang di perbuat untuk bumi ini pasti akan berdampak besar untuk kemajuan suatu Negara dan demi kelangsungan hidupnya di muka bumi. Manusia dalam hidupnya tidak lepas dunia teknologi dan informasi mengapa saya berkata seperti itu sebab pada dasarnya manusia itu ingin suatu pekerjaannya itu dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik.

Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.

Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Hubungan dengan film wall-e pun dapat kita lihat., bahwa memang bumi hancur pun karena sikap dari manusia itu sendiri. Pencemaran yang menyebabkan timbulnya limbah maupun sampah yang ada. Semakin hari sampah itupun semakin menumpuk sehingga timbulah masalah dari sampah tersebut yang menyebabkan bumi tak layak huni bagi manusia. Kota-kota dari kekuasaan tadi menimbulkan sampah yang tidak bisa lagi ditanggulangi jika begitu menumpuk.. akibatnya sampah-sampah tadi tidak ada yang mengurusinya karena adanya sikap tak mau peduli dari diri manusia itu sendiri kepada bumi. Ditambah lagi oleh sikap manusia yang tak mau mengalah untuk mengurusi sampah-sampah itu sendiri. Karena merasa bukan sampah diwilayahnya jadi para manusia itu malah tak acuh oleh keadaan samapah yang begitu menumpuk. Padahal jika mereka memikirkan bahwa kebersihan dan keindahan keseimbangan alam itu untuk diri mereka sendiri dan generasi seterusnya yang akan menjadi penerus mereka membuat peradaban baru yang akan meniru contoh peradaban sebelumnya.
Oleh karena itu kita sebagai manusia harus menyadari arti dari kehidupan alam itu sendiri. Selamatkan bumi kita, selamatkan nyawa kita, selamatkan generasi penerus kita. Amin

Grain The stone dengan Film Wall-E

Disini dijelaskan salah satu langkah terbesar dalam perkembangan manusia adalah munculnya tukang batu. Alih-alih tinggal di gua-gua atau rumah-rumah yang terbuat di bumi, manusia membangun rumahnya dari kayu dan batu dan batu bata.
Mungkin tampak seperti sebuah perubahan kecil tetapi sebenarnya itu besar, karena manusia menciptakan suatu hal yang baru yang dipadukan menjadi satu sesuai dengan fungsinya dan pada akhirnya bangunan-bangunan yang kokoh telah tercipta seperti gedung-gedung.
Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk memciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka.
Perkembangan ini terlihat lebih dominan pada bangsa romawi yang menciptakan patung serta bangunan-bangunan megah dengan arsitektur yang sangat hebat dan dipadukan dengan imajnasi para penduduk serta perkembangan budaya yang mendukungnya.
Dari sini terbentuknya sebuah kota yang diciptakan oleh manusia, manusia membangun penataan kota dengan imjinasi mereka, manusia terus mengembangkan imajinasi mereka membentuk design baru agar terlihat modern.

Pada era globalisasi , banyak manusia yang memanfaat teknologi yang ada sebagai penunjang dalam membatu menyelesaikan tugasnya, apalagi penggunaan teknologi komputer yang saat ini terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.Disamping itu keuntungan dari penggunaan komputer dalam kehidupan manusia adalah manusia kini dapat dengan mudah mengirim pesan yakni memanfaatkan teknologi SMS ( Short Message Servis ) atau E-mail, banyak perusaan saat ini menggunakan komputer untuk penunjang kelancaraan dalam melakukan suatu perkerjaan , selain itu banyak pabrik-pabrik yang mengunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia sebab meraka berfikir menggunakan mesin itu lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia.

Disisi lain juga terdapat kerugiaan dari perkembangan teknologi saat ini yaitu timbul sifat malas dari manusia untuk berkerja karena hampir semua pekerjaan manusia itu dikerjakan oleh komputer, sehingga timbul ketergantungan terhadap komputer. Disini saya mencoba menganalisa hubungan antar manusia yang tergambar pada film wall-e. Pada film Wall-e terlihat interaksi antara manusia dengan komputer, dalam film wall-e disini bercerita tentang sebuah robot pembersih sampah bernama Wall-e yang hanya tinggal dengan seekor kecoa dibumi.Suatu hari dating robot dari angkasa bernama Eve, robot ini dating ke bumi untuk mncari kehidupan di bumi.Wall-e pun bertemu dengan Eve ,selanjutnya Wall-e menunjukan tanaman kecil ke hadapan Eve, dan tanaman itu merupakan bukti adanya kehidupan di bumi. Tiba-tiba Eve menjadi tidak acuh dan beberapa kemudian eve dijemput dengan sebuah pesawat bernama pesawat Axiom yaitu pesawat yang dibuat manusia pada ratusan tahun yang lalu. Pesawat ini menjadi rumah kedua bagi manusia , sebab bumi kini penuh dengan sampah,di samping itu manusia didalam pesawat sebagian besar memanfaatkan komputer dan dalam berinteraksi mereka menggunakan komputer dan berdampak kurangnya bersosialisasi, dalam aktifitas pun manusia menjadi malas sebab dalam pembersihkan lantai,dan merawat kencantikan pun dilakukan oleh robot.

Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam berfikir yang sangat besar dan apabila manusia itu dimalas untuk berfikir pasti banyak cara dalam membangun suatu Negara yang maju tanpa memanfaatkan teknologi komputer apalagi robot sebagai pengganti manusia. Dan secara langsung manusia dalam kehidupannya dapat mengembangkan kemampuannya dengan sangat baik seperti dalam film Grain the Stone yakni membicarakan tentang Arsitektur dan kebangkitan kota. dalam film ini Dalam film grain the stone ini membicarakan tentang peradaban manusia yang dalam waktu yang memenuhi kota selanjutnya membangun kota tersebut. Manusia itu adalah orang-orang yunani yang mempunyai beban dalam mempertahankan kota sampai ketika seribu tahun kemudian muncul sebuah lengkungan Gothic yang merupakan hasil terakhir dari arsitektur sampai tahun 1800-an dengan bangunan yang terbuat dari kerangka baja, penggunaan kerangka baja ini terpaku pada alam dan kemampuan manusia bukan pada teknologi yang ada pada saat itu.

Coba kit manusia pada jaman prasejarah juga berusaha membangun rumah dengan kayu dan batubata mungkin ini terlihat seperti perubahan kecil yang dilakukan manusia dalam membangun suatu kehidupan dibumi namun kenyataannya sangat besar.sehingga membuktikan bahwa kemampuan manusia dalam berfikir dan memanfatkan alam dengan sangat baik sehingga terlihat bahwa manusia itu memiliki kemampuan melebihi kemampuan sebuah robot. Sesungguhnya sebuah kota itu terdiri dari orang-orang yang berkerja sama dan terdapat pemimpin yang bertugas mengawasi segala tingkah laku manusia dalam mengembangkan sebuah kota.secara umum setiap manusia memiliki tugas yang berbeda-beda misalnya saja seorang laki-laki yang bertugas menjadi kepala rumah tangga dan harus berkerja seumur hidup dalam upaya menafkahi keluarganya .Berbeda dengan seorang Perempuan yang khelak akan menjadi seorang Ibu rumah tangga yang bertugas dalam mengontrol segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarganya.Adapun contoh lain misalnya Rantai Komando pada film grain the stone yang menungkinkan sebuah kota atau orang untuk bertindak sebagai pemimpin dalam mencapai hal-hal untuk kebaikan yang lebih besar seperti control oleh air irigasi. Disini dapat suatu kesimpulan bahwa bahwa manusia itu lebih mengandalkan sebuah teknologi dibandingkan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya,dan seharusnya manusia itu lebih mengasah kemampuan ada pada dirinya dan jangan pernah terpaku pada kemajuan teknologi yang ada.

Penemuan-penemuan ilmiah dibuat selama sepuluh ribu tahun terakhir-dari domestikasi gandum dalam 8.000 SM ke struktur heliks ganda DNA pada 1950-an. “He describes the tools that extend the human hand as an instrument of vision- they reveal new structures and make it possible to put them together in imaginative combinations”. Dia menjelaskan alat-alat yang memperpanjang tangan manusia sebagai instrumen visi-mereka mengungkapkan struktur-struktur baru dan memungkinkan untuk menempatkan mereka bersama-sama dalam kombinasi imajinatif.
Disetiap diri menusia mempunyai hasrat untuk mengembangkan diri dalam kehidupan yang lebih maju. Dalam merealisasikannya, mereka mengeksplor diri mereka dalam mengembangkan kehidupan mereka itu sendiri. Mereka mebangun sejarah dalam membangun gedung yang tinggi,rumah sebagai tempat menetap, gereja sebagai tempat pemujaan. Dan bangunan-bangunan lainnya.
Adapun hubungannya dengan film wall-e . Bumi yang sekarang kita pijak ini pasti mempunyai sejarah perkembangannya sendiri. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari semua itu adalah perjalanan bagaimana bumi ini tercipta . jam yang kita rasakan saat ini menjadi bukti adanya saksi
bisu yang menyaksikan perkembangan bumi. Jika adanya kerja sama antara manusia dan robot mungkin dapat dicapai hasil yang lebihmemuaskan lagi dari
yang sekarang ini.
Perkembangan bumi dari abad terdahulu berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan IPTEK yang menjadi dasar dari perkembangan bumi itu sendiri. Iptek itu menciptakan robot-robot yang mungkin bisa membantu manusia dalam menjalani hidupnya.

Ketika suku Inca jatuh ke tangan Spanyol pada 1532 mereka hanya pada tahap ini. Peradaban mereka dipotong pendek sebelum datang dengan roda, lengkungan atau bahkan menulis. Mereka menyimpan catatan pada string tersimpul disebut quipu, tetapi hanya angka yang tercatat bukan kata-kata. Orang-orang Yunani, meskipun cinta besar geometri, tidak pernah datang dengan lengkungan. Itu adalah penemuan Romawi. Dengan menyebarkan beban kolom diizinkan untuk memegang lebih banyak berat badan atau disebarkan jauh terpisah. Lengkungan Romawi dan kemudian Arab satu didasarkan pada lingkaran.
The Gothic arch adalah terobosan besar terakhir dalam arsitektur sampai 1800-an dengan munculnya bangunan-bangunan yang dibuat dengan kerangka baja.
Manusia membangun katedral Gothic bukan karena ia tiba-tiba dibutuhkan besar, gereja-gereja yang indah, tetapi karena ia bisa. Manusia senang sekali membuat hal-hal, begitu banyak sehingga ia sering membuat mereka lebih baik daripada dia harus. Yang pada gilirannya memungkinkan hal-hal yang akan
digunakan di luar tujuan yang telah ditetapkan, mengarah pada cara-cara baru dalam melakukan sesuatu – teknologi.
Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk memciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka.

 

Saldeath Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2008 | Free Blogger Theme | Free Ebooks